Sabtu, 15 Oktober 2022

TIPS APLIKASI GOOGLE CERTIFIED TRAINER (GCT)

 Kiat untuk aplikasi Certified Trainer

Elemen aplikasi yang kami tekankan untuk pelamar yang memenuhi syarat mencakup latar belakang kandidat dalam teknologi pendidikan, pengalaman dalam memberikan pengembangan profesional berkualitas tinggi, dan penguasaan alat Google for Education. Pelamar yang kuat juga menunjukkan semangat yang diperlukan untuk memberikan dampak positif pada pendidikan di wilayah mereka - melampaui ruang kelas atau sistem sekolah masing-masing - dan kami dapat melihat buktinya dalam aplikasi.

Ada kemungkinan bahwa Anda memenuhi elemen-elemen ini, tetapi sering kali tidak terpilih adalah hasil dari aplikasi yang tidak lengkap. Komite peninjau tidak dapat memverifikasi berdasarkan informasi yang Anda berikan. Untuk meningkatkan peluang Anda untuk diterima di masa depan, perhatikan beberapa alasan umum yang menurunkan skor keseluruhan kandidat.

  • Anda harus menyertakan tautan ke materi pelatihan Anda, dan tautan tersebut harus dapat dilihat. Dalam studi kasus Anda, harap sertakan tautan publik ke materi pelatihan yang telah Anda buat dan pastikan tautan ini dapat dilihat oleh "siapa saja yang memiliki tautan". Ini mungkin termasuk situs, dokumen, presentasi, atau video lainnya. Juga, pastikan untuk menautkan ke sumber asli Anda untuk studi kasus Anda. Panitia penilai harus bisa membedakan antara bahan yang dibuat sendiri dan orang lain.

  • Anda harus menyertakan tautan ke bukti dan umpan balik pelatihan , dan tautan tersebut harus dapat dilihat . Pelamar harus berkomitmen untuk menunjukkan melalui materi yang disampaikan dampak pelatihan pada fakultas pengajaran. Kami mencari pelamar untuk mengukur dan melacak pertumbuhan pengembangan profesional guru. Menggunakan Google Formulir adalah cara yang bagus untuk mengumpulkan, menganalisis, dan membagikan masukan ini. Jika Anda memilih metode ini untuk membagikan umpan balik yang Anda terima, sebaiknya periksa kembali apakah tautan ke tanggapan dapat dilihat oleh orang lain sehingga kami dapat menilai data evaluasi dengan benar.

  • Sertifikasi tidak diunggah, kedaluwarsa, atau hanya menunjukkan lencana (bukan sertifikat). Tiga sertifikat yang diperlukan adalah Google Certified Educator Level 1 + 2, Trainer Essentials, atau Trainer Skills Assessment - yang lainnya tidak akan diterima. Lencana sertifikasi tidak akan diterima. Selain itu, pastikan Anda memasukkan URL yang benar di bidang masing-masing.

  • Sertifikat Kedaluwarsa. Kami baru-baru ini mengubah validitas sertifikat dari 2 menjadi 3 tahun. Jika milik Anda ditampilkan sebagai kedaluwarsa dan Anda masih dalam jangka waktu tiga tahun, harap masuk kembali ke webassessor.com untuk mengunduh ulang sertifikat Anda yang telah diperbarui. Jika Anda berada di luar jendela tiga tahun, Anda harus melakukan sertifikasi ulang. 

  • Video harus berdurasi 3 menit atau kurang dan berfokus pada bagaimana Alat Google for Education dapat meningkatkan efisiensi dan mendefinisikan kembali pembelajaran di kelas.Pengaturan video harus diatur ke dapat dilihat. Kami sedang mengevaluasi kemampuan dan gaya latihan Anda dalam video. Beberapa tidak mencerminkan integrasi alat yang digunakan dengan siswa dan beberapa tidak menunjukkan "Googliness" pelamar. Kualitas video sangat penting. Video Anda harus diposting di Youtube atau di Google Drive dan harus dapat dilihat oleh peninjau aplikasi. Gunakan menit pertama untuk berbicara tentang diri Anda dan peran Anda terkait G Suite for Education. Gunakan sisa waktu dua menit untuk mengajarkan tutorial menggunakan satu atau beberapa alat G Suite dengan cara yang inovatif. Pertimbangkan untuk tidak hanya mendemonstrasikan alat tersebut, tetapi juga bagaimana Anda akan menggunakannya di kelas dengan cara yang kreatif.Pastikan untuk fokus pada alat G Suite, bukan aplikasi pihak ketiga. 

  • Lima pelatihan dan studi kasus terbaru harus dilakukan dalam tahun kalender terakhir. Karena Anda akan diminta untuk mengirimkan 12 pelatihan setahun saat diterima sebagai Pelatih Tesertifikasi Google, pastikan untuk mencantumkan lima pelatihan terbaru daripada acara lebih dari satu tahun yang lalu.

 

 

Sumber: https://googleedu.onlineapplications.net/


Selasa, 21 Februari 2017

Menjadi Insan Terdidik dan Mengabdi Sepenuhnya Untuk Indonesia

Saya anak bungsu dari tiga bersaudara dan dilahirkan dari keluarga yang sangat sederhana tapi dibesarkan oleh seorang ibu yang luarbiasa. Sejak umur tiga tahun keluarga tidak lagi merasakan hangatnya kasih sayang dan kebijaksanaan dari seorang ayah layaknya orang kebanyakan. Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi ibu saya untuk membesarkan tiga orang anaknya dengan penuh kesabaran. Ibu yang hanya berprofesi sebagai penjual kopi susu disebuah kedai kecil di kampung hanya bisa berusaha semaksimal mungkin, bersabar dan mendidik anaknya. Meskipun dibesarkan dari keluarga yang sederhana, tapi semangat ibu untuk memberikan pendidikan yang layak kepada anaknya sangat tinggi karena dengan pendidikan bisa merubah nasib keluarga yang lebih baik dan dengan pendidikan pula kita bisa memberikan kontribusi nyata bangsa ini.

Usaha untuk merubah citra keluarga saya mulai sejak duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) tidak hanya berusaha menjadi terbaik di dalam kelas juga dengan mengikuti dan menjuarai lomba-lomba yang diadakan didaerah saya seperti lomba mengaji dan lomba kepramukaan. Dibangku SMP saya sudah dipercayakan untuk menjadi Ketua Remaja Masjid dilingkungan masyarakat tempat saya tinggal. Sebagai ketua remaja masjid saya dipercayakan sebagai penggerak kegiatan di masjid. Begitupun ketika saya SMA tidak hanya sebagai pemegang peringkat pertama dikelas tapi saya juga sering menjuarai lomba mulai ditingkat sekolah hingga di provinsi seperti OSN Bidang Studi TIK, lomba bognkar pasang senjata dan lomba karya tulis ilmiah . Selain itu saya juga dipercayakan untuk menjadi seorang ketua umum OSIS di SMA selama dua periode dan sebagai penggagas ekstarkurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) di SMA Negeri 1 Sinjai Barat. Hal tersebut membawa saya untuk lulus pada jalur PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan) dan sebagai salah seorang dari 350 penerima Bidikmisi pertama di Universitas Negeri Makassar.

Kesyukuran terbesar saya kepada Tuhan dan terima kasih saya yang tidak terhingga kepada pemerintah Indonesia karena memberikan saya kesempatan untuk mengenyam pendidikan dibangku perkuliahan. Selama dibangku kuliah selain aktif dalam hal akademik yang dibuktikan dengan terpilihnya saya sebagai asisten dosen, saya juga aktif dibeberapa organisasi kemahasiswaan maupun organisasi kemasyarakatan serta banyak mengikuti pelatihan, workshop maupun seminar sehingga apa yang saya dapatkan bisa saya berikan kepada orang banyak. Salah satu oragasasi yang memberikan saya banyak pelajaran adalah Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran UNM. LPM Penalaran UNM adalah salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) atau organisasi setingkat yang bergelut dibidang penelitian dan keorganisasian, diorganisasi ini saya banyak belajar tentang penelitian, organisasi dan pengabdian masyarakat. Salah satu program pengabdian masyarakat saya jalankan sebagai panitia adalah Bola Macca (Rumah Pintar) dengan membangun rumah panggung sederhana yang dijadikan sebagai pusat belajar sambil bermain anak desa Benteng Kecamatan Camba Kabupaten Maros yang dilengkapi dengan perpustakaan sebagai salah satu upaya mencerdaskan anak bangsa, penuntasan buta aksara dan pemerataan pendidikan di Indonesia tanpa terkecuali didaerah saya sendiri di Kabupaten Sinjai. Selain itu sebagai salah seorang penerima beasiswa Bidikmisi saya juga banyak bergelut dibanyak kegiatan Bidikmisi, salah satunya dengan membentuk sebuah oraganisasi khusus mahasiswa Bidikmisi di UNM yaitu Ikatan Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (IKBIM) UNM dan saya dipercayakan sebagai Ketua Umum. Selama menjabat sebagai pengurus IKBIM hingga saya alumni, saya banyak membantu kinerja kemahasiswaan terkhusus dalam hal Bidikmisi juga membuat sebuah program pengembangan minat dan bakat mahasiswa Bidikmisi dan mensosialisasikan program Bidikmisi kepada masyarakat luas hingga daerah terpencil dengan cara penyebaran informasi melalui sosial media, website, dan mengadakan sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah. Berkat kemampuan akademik yang bagus dan pengalaman organisasi yang memadai pada tahun 2012 saya terpilih menjadi mahasiswa berprestasi UNM dan mahasiswa Bidikmisi Berprestasi Nasional.

Salah satu dari Tri Darma Perguruan tinggi selain pendidikan dan penelitian adalah pengabdian masyarakat, dengan pengabdian masyarakat saya bisa memberikan konstribusi dan peranan besar bagi Indonesia. Harapan besar untuk terus mengabdi kepada bangsa ini juga sebagai wujud terima kasih sekaligus untuk membayar hutangku kepada pemerintah dan rakyat Indonesia seperti kata salah seorang motivator beasiswa Tony D Susanto “Beasiswamu adalah hutangmu kepada rakyat Indonesia, karena dengan rupiah demi rupiah pajak Rakyatlah Engkau disekolahkan!”. Untuk itu, saya bercita-cita untuk menjadi tenaga professional dibidang pendidikan khususnya yang berkaitan dengan teknologi informasi, komunikasi dan komputer. Saya berkeinginan mengembangkan teknologi dan media pembelajaran khususnya di daerah saya sendiri di Kabupaten sinjai agar pada siswa bisa lebih mudah dalam melakukan proses pembelajaran di sekolah dan bisa mewujudkan tujuan pembelajaran semaksimal mugkin.

NB: Essay ini saya tulis untuk pendaftaran beasiswa LPDP ditahun 2015.

Minggu, 25 September 2016

Ke Luar Negeri (Tidak) Harus Mahal

Impian untuk jalan-jalan keluar negeri adalah impian yang hampir dimiliki oleh setiap orang, minimal dinegara tetangga seperti di Malaysia dan Singapura. Dulu kalau ada orang yang jalan-jalan ke Kuala Lumpur atau ke Singapura diidentikkan dengan orang kaya, orang yang bisa menghabiskan jutaan bahkan puluhan juta hanya untuk jalan-jalan dan belanja. Ketika menyebut kedua negara ini yang tertanam dibenak yang paling pertama ketika ke Malaysia kita bisa berfoto didepan Twin Tower (Menara Kembar) yang terletak di KLCC (Kuala Lumpur City Center) dan di Singapura kita bisa berfoto di dekat Patung Merlion (Mermaid Lion). Hal yang wajar bagi seseorang untuk memiliki impian untuk jalan-jalan ke negara tetangga tersebut tanpa terkecuali, meskipun tidak cukup banyak uang seperti saya. Baru-baru ini saya melancong ke kedua negara ini hanya menghabiskan uang kurang lebih satu juga rupiah perorang.

Sebenarnya impian untuk jalan-jalan ke Singapura saya tuliskan dalam kertas Resolusi adalah pada bulan Mei 2015 dan Berpose di depan Menara Kembar Petronas Kuala Lumpur saya tulis pada bulan Juli 2016. Semua impian yang pernah saya tuliskan diatas sebuah kertas resolusi alhamdulillah hampir semuanya terwujud, pun kalau belum terwujud pasti akan tergantikan dengan yang lain yang jauh lebih baik atau saya harus memindahkannya lagi ditahun berikutnya. Intinya tuliskan saja apa saja impian-impian dalam hidup tanpa dengan mangabaikan berapa biaya yang harus saya persiapkan, berapa lama saya harus menabung atau bahkan saya akan bersama siapa.

Tugas menje(nguk)mput mahasiswa KKN Kebangsaan 2016 di Kepulauan Riau menjadi awal cerita hingga saya bisa sampai melancong ke Kuala Lumpur dan Singapura (meskipun motivasi terkuatnya adalah ada pada salah seorang dari mereka).

Modal awal yang saya harus siapkan jauh hari sebelumnya untuk bisa jalan-jalan keluar negeri adalah memiliki sebuah Paspor. Saya membuat paspor sudah setahun yang lalu (Juni 2015) itupun cuma menjalankan saran dari salah seorang teman yang pernah mengikuti pertukaran pelajar di Kanada, namanya Wawan Kurniawan. Sama halnya di empat tahun yang lalu, untuk mewujudkan impian saya membeli motor sendiri saya harus buat SIM lebih dahulu kemudian setahun kemudian saya berhasil membeli motor sendiri tanpa bantuan sepeser pun dari orang tua.

Tepat ditanggal 26 Agustus 2016 saya berangkat dari Bandara Sultan Hasanuddin – Makassar menuju bandara Hang Nadim-Batam bersama Pak Ismail (Sekretaris LPM UNM) dalam rangka mengikuti penutupan sekaligus penjemputan peserta KKN Kebangsaan 2016 di Tanjung Pinang. 

Perjalanan via pesawat dari Makassar menuju Bandara Soekarno Hatta untuk transit kemudian lanjut menuju Bandara Hang Hadim Batam. Kurang lebih empat jam perjalanan udara, kami tiba di Bandara Hang Nadim Batam kemudian lanjut menuju Pelabuhan Telaga Punggur dengan jarak kurang lebih 14 km atau sekitar 20 menit dari bandara untuk melanjutkan lagi penyeberangan menuju ibukota Propinisi Kepulauan Riau, Tanjung Pinang kurang lebih satu jam. Transportasi laut adalah satu-satunya jalur yang menghubungkan antara Kota Batam dengan Kota Tanjung Pinang. 

Diatas Kapal Ferry Aluminium dari Kota Batam menuju Tanjung Pinang

Acara Penutupan KKN Kebangsaan 2016

Bersama Mahasiswa KKN Kebangsaan 2016

Semalam menginap di Tanjung Pinang kemudian besoknya (27/8) menyeberang berbalik arah menuju kota Batam dengan alasan jarak menuju bandara jauh lebih dekat, bisa menjangkau banyak pusat perbelanjaan murah, bisa menjelajahi banyak wisata di Kota Batam dan yang paling penting yang punya paspor bisa dengan mudah menyeberang ke Malaysia atau pun ke Singapura. 

Setelah berdiskusi tentang rute liburan selama di Batam tiga hari sebelum kembali ke Makassar, kami putuskan untuk membagi tiga tim dari jumlah keseluruhan tiga puluh mahasiswa ditambah dengan saya sebagai pendamping; Pertama Tim Malaysia-Singapura, kedua tim Singapura dan terakhir tim Batam (tidak memiliki paspor). Saya sendiri ada di tim pertama bersama tiga orang mahasiswa (Isti, Iwan dan Ummu). Bersambung ketulisan berikutnya.

Sabtu, 08 Agustus 2015

Aku Hanya Rindu


Wahai rindu kenapa kau begitu menyiksaku..
Aku tahu kau akan mengajarkanku banyak bersabar..
Mengajarkanku lebih fokus..
Mengajarkanku untuk terus berjuang..
Tapi tidakkah kau beri sedikit ruang untukku melihatmu tersenyum..
Sehingga aku bisa ikut tersenyum..
Aku cuma takut akan lupa bagaimana caranya tersenyum..
Atau bahkan aku lupa bagaimana rasanya tersenyum..
Aku hanya rindu, rindu dengan senyummu..


Jumat, 07 Agustus 2015

PEMENANG



Pemenang tidak akan tenang
Jika hanya memandang…
Tapi mereka yang pantang menyerah
dan tak mengenal jerah...
Masalah bukanlah sebuah penghalang
tapi sebuah proses menuju sukses yang tak terbilang...
Tuhan tahu apa yang ada dalam hatimu
tapi Tuhan mau lihat apa usahamu...
Mengeluh akan memuatmu tidur panjang
diatas ranjang yang tak berkaki...
Tapi semangat akan mengantarkanmu

menuju tujuan sebuah kisah yang hangat...


*Borobudur, 7 Juli  2015

Senin, 27 Juli 2015

Cerita dibalik Mudik dan Erupsi Gunung Raung #2

Saya terbangun sekitar pukul delapan pagi disaat Hariri dan keluarganya pulang dari Shalat Idh, Astagfirullah saya kesiangan..
Sebelum diantar kembali ke Bandara Juanda saya diajak untuk ikut berkeliling silaturrahmi ke rumah warga setempat sambil melihat bagaimana adat orang Jawa ketika hari lebaran, cukup jauh berbeda menurutku dengan dengan adat yang ada di Kampung halamanku. Adat mereka
Setelah shalat Jum’at disalah satu masjid di Gresik yang isi khutbahnya sepenuhnya menggunakan jawa, saya kembali berkemas dan bersiap untuk kembali ke Bandara di Sidoarjo karena perjalanan dari Gresik menuju Bandara Juanda di Sidoarjo cukup jauh dan saya harus check in selambat-lambatnya jam empat sore. Saya sibuk berkemas, orang tua Hariri juga sibuk mempersiapkan makanan dan minuman saya untuk di Bandara nanti juga oleh-oleh khas Gresik buat keluarga saya di Kampung.
Semuanya sudah beres dan siap untuk berangkat ke Bandara ternyata keluarga Hariri juga ikut mengantar, mulai dari Bapak, Ibu, paman, sepupu dan Hariri sendiri ikut mengantarkan saya ke Bandara. Penghargaan mereka terhadap tamu jauh melebihi dugaan saya, saya salut …
Waktu menunjukkan jam 3 sore akhirnya kami tiba di Bandara Juanda, duduk sejenak dan langsung menuju ke Costumer Service mananyakan perkambangan penerbangan. 
“Permisi mba, saya mau tanya bagaimana dengan perkembangan untuk jadwal penerbangan hari ini?”
“Maas mas, karena banyaknya pembatalan penerbangan maka kami harus menata ulang jadwal penerbangan, mas silahkan reschedule lagi”
Saya reschedule dan ternyata dapat jadwal pukul 20.30 WIB.. waw mundur tiga setengah jam lamanya.
Saya kembali ke rombongan Hariri beserta keluarganya dan memberitahukan tentang perubahan jadwal, Karena pertimbangan masih sangat lama dan mereka juga harus open house di Gresik akhirnya mereka pamit duluan dan langusung kembali ke Gresik. Terima kasih yang tak berujung buat mereka…
Kembali menunggu seperti hari sebelumnya dengan posisi yang tidak jauh berbeda juga. Saya kembali menghubungi kakak yang masih menunggu berita baik dari saya, saya informasikan bahwa jadwal keberangkatan saya mundur lagi. Dia kembali galau dan mulai berpikir untuk pulang lebih awal dari pada menunggu kedatangan saya yang tidak pasti. Tapi saya berusaha terus meminta agar tetap menunggu saya karena tidak ada lagi orang lain yang bisa saya harapkan untuk datang menjemput di Bandara kecuali dia. Dia kembali sepakat untuk tetap menunggu saya..
Setelah shalat maghrib tiba-tiba para penumpang kembali gusar setelah mendengar pemberitahuan dari pihak bandara bahwa Bandara akan kembali ditutup atas perintah langsung dari Menteri Perhubungan via telepon. Berita rencana penutupan Bandara pada pukul 19.00 WIB kembali disiarkan dibeberapa stasiun televisi nasional yang disaksikan oleh keluarga Hariri dan tentunya juga kakak saya yang masih setia menunggu di Makassar.
Secepatnya kembali saya menghadap ke costumer service bandara menanyakan kebenaran isu hangat penutupan bandara yang ramai diperbincangkan oleh para penumpang dan mereka membenarkan hal itu. Kembali harus memilih antara reschedule pemberangkatan atau refund tiket, jika reschedule waktu pemberangkatan yang paling cepat adalah pukul 7.00 WIB tanggal 18 Juli tapi jika refund harus mengurus lagi ke agen online tempat saya beli tiket. Berat rasanya memutuskan harus memilih apa, jika saya pilih reschedule lagi berarti saya bisa berangkat dihari berikutnya itu pun belum ada kepastian apakah ada penerbangan ataukah bandara akan ditutup lagi, jika saya pilih refund berarti saya bisa berganti mode transportasi dari Pesawat terbang ke Kapal Laut atau Kereta Api menuju salah satu kota yang bandaranya aman. Saya memutuskan untuk berpikir tenang dan keluar dari ruangan Costumer service..
Selanjutnya saya mencoba mencari kejelasan dari pihak lain yaitu ke maskapai penerbangan yang saya pakai saat itu yaitu Citilink. Kembali menanyakan kejelasan penutupan bandara, dia juga membenarkan hal tersebut tapi informasi resmi dalam bentuk surat pemeberitahuan dari kementerian perhubungan belum datang masih sebatas via telepon jadi saat itu belum ada kejelasan apakah bandara kembali ditutup atau akan tetap ada penerbangan malam itu.
Panggilan masuk pertama dari keluarga Hariri yang kembali gelisah karena melihat berita penutupan bandara lewat televisi di rumahnya. Panggilan kedua dari Kakak saya Yasmin yang sudah galisah maksimal dan sudah dua hari mendekam dikamar menunggu informasi pemeberangkatan terbaru dari saya. Saya hanya berusaha menenangkan mereka bahwa informasi penutupan bandara belum jelas dan masih ada harapan untuk bisa berangkat malam itu. Khusus kakak saya, kami sepakat kalau malam itu delay lagi maka saya membiarkan dia untuk kembali ke kampung lebih awal.
Harap-harap cemas masih menghantui pikiran saya malam itu dan belum bisa memutuskan apakah harus memilih reschedule atau refund, yang bisa saya lakukan adalah saya masih bersedia menunggu selama beberapa jam terkait informasi baru apakah bandara akan ditutup lagi ataukah akan ada pemberangkatan.
Sempat terjadi adu argument dan aksi pukul meja dari beberapa penumpang saat itu yang sudah habis kesabaran karena sudah dua hari lamanya menunggu pesawat yang tak kunjung berangkat dan harus menunggu lagi jika bandara ditutup sedangkan beberapa rute sudah ada yang berangkat dan menurut informasi dari ATC (Air Traffic Controller) atau Pemandu Lalulintas Udara bahwa lalulintas penerbangan malam itu aman-aman  saja. Sebagian penumpang khususnya dari Makassar masih tetap mengadakan negoasiasi dengan pihak kementerian perhubungan dan saya berinisiatif bersama beberapa penumpang lain untuk audiensi dengan pihak reporter televisi nasional. Setelah sepakat untuk on air satu jam kedepan dengan salah satu pihak media yang bersedia menyiarkan keluhan kami dengan harapan ada desakan bagi pihak bandara dan pihak kementerian untuk segera mengambil keputusan pasti apakah bandara jadi ditutup ataukah akan ada penerbangan.

Kami kembali kerombongan penumpang yang sedang melakukan negosiasi dan tidak lama setelah itu akhirnya ada titik terang dari pihak bandara bahwa pada malam itu pihak bandara akan tetap mengadakan pemberangkatan. Pesawat saya berangkat tepat pada jadwal yang saya minta sebelumnya yaitu pukul 20.30 WIB meskipun sudah banyak kursi yang kosong karena sudah banyak yang melakukan reschedule dan refund.  Alhamdulillah tiba dengan selamat di Bandara Hasanuddin – Makassar tepat pukul 23.00 WITA. Dan bisa pulang kampung dengan tenang bersama kakak esok paginya… 

Followers

Terima Kasih atas kunjungan anda, Jangan lupa Follow, dan komentarnya !!!